Jakarta – Ashira Zamita akhirnya menjawab penantian penggemarnya dengan merilis album mini atau extended play (EP) berjudul “Diari” yang merangkum perjalanan emosionalnya baik dalam percintaan hingga pencarian jari diri.
Lewat lima lagu yang penuh makna, EP ini menjadi cerminan perjalanan pribadi Ashira menyampaikan perasaannya secara jujur menghadapi berbagai momentum penting.
“Aku ingin bercerita tentang apa yang terjadi dalam hidup percintaanku, apa yang aku rasakan, serta apa yang sudah aku alami,” ujarnya menjelaskan EP perdananya ini dalam siaran pers yang diterima, Jumat.
Pemilihan judul “Diari” dilakukan karena Ashira merasa album ini mengungkapkan pengalaman-pengalamannya yang sebelumnya ia pendam seperti layaknya menulis di dalam catatan harian dan mengisahkan fase penting dalam kehidupannya baik dari percintaan, kebingungan, hingga rasa kepasrahan.
Proses pembuatan EP ini berlangsung hampir setahun, dimulai dengan lagu pertama “Si Perkasa” yang diciptakan pada Februari 2023. Lalu hadirlah lagu-lagu selanjutnya seperti “Berakhir Apa?”, “Raja & Ratu”, “1 dari 100”, dan “Pasrah”.
Memoles album mininya agar semakin sempurna, Ashira berkolaborasi dengan dua produser, S/EEK dan Petra Sihombing yang memberikan sentuhan unik pada setiap lagu.
Dari semua lagu yang ada, “Pasrah” dipilih menjadi focus track, menceritakan tentang perasaan kepasrahan setelah seseorang menjalani hubungan yang penuh kebohongan dan janji palsu.
Karya ini dirancang berkesinambungan tidak hanya dari aspek audio tapi juga video musik dan visualizer, saling terhubung dalam satu narasi perjalanan cinta.
Ashira mengaku sangat terlibat dalam proses kreatif, mulai dari konsep hingga desain visual, memastikan setiap detail mewakili perasaannya dengan maksimal.
“Mulai dari track 01 dengan judul “Berakhir Apa?” yang merepresentasikan kontemplasi diriku tentang kesendirian, hingga track 05 dengan judul “Pasrah” yang seakan-akan menjawab pertanyaan di track 01.
“Makanya track pertama dikasih judul “Berakhir Apa?” pakai tanda tanya, dan dijawab di track terakhir ; jawabannya adalah “Pasrah”.”tutur Ashira.
Meski semua karya di dalam “Diari” terinspirasi dari kisah hidup Ashira, namun ia mengatakan karya ini juga bisa dinikmati untuk siapa saja yang sedang mencari arti cinta sejati.
“EP ini untuk kalian yang masih mencari cinta dan jati diri. Seringkali dalam Proses pencariannya jati diri, kata Ashira lagi, berupa sebuah siklus. Dan siklus
tersebut akan terus berulang-ulang. “Semoga lagu-lagu ini bisa menemani proses pencarian kalian,” kata Ashira.
Ia berharap EP Diari bisa menjadi starting point yang baik bagi karirnya di industri musik.
”Aku sangat ingin karya ini bukan instrumenku bercerita saja, tapi buat semua orang yang relate dan butuh media untuk meluapkan isi hatinya, mereka juga bisa pakai lagu-laguku.”katanya.
EP “Diari” kini sudah dapat didengarkan di seluruh platform musik digital di Indonesia. Official Music Video “Pasrah” yang menjadi focus track dari album
ini juga sayang di hari yang sama di kanal YouTube Ashira Zamita.