Jakarta – Grup musik Candei dari Sumatera Selatan membawakan lima lagu berbahasa Melayu Besemah dalam album perdana bertajuk Self Titled, yang sudah dirilis di platform pemutaran musik digital.
Menurut siaran pers grup yang diterima di Jakarta, Sabtu, album perdana Candei berisi lagu berjudul “Ghimbe”, “Sendari”, “Titah Raje”, “Cerite Baghe”, dan “Tikate Tuwe.”
Lirik semua lagu dalam album Self Titled ditulis oleh Fram Prasetyo dalam bahasa Besemah, bahasa yang digunakan oleh Suku Melayu Besemah di beberapa bagian wilayah Sumatera Selatan.
“Awalnya ingin menggunakan Bahasa Indonesia, tetapi rekan-rekan mendorong saya untuk mengangkat bahasa daerah sebagai identitas. Bahasa Besemah adalah bahasa asli saya,” kata Fram, gitaris dan vokalis Candei.
“Secara tema, lagu-lagu Candei lebih personal dan kontemporer, respons pribadi saya yang resah akan politik atau kehidupan adat di desa,” ia menambahkan.
Batanghari Sembilan, irama musik dari petikan gitar tunggal yang disertai tuturan, memberikan warna khas dalam karya-karya Candei.
Selain disediakan dalam format digital, album perdana Candei yang berjudul Self Titled akan dirilis dalam bentuk cakram padat atau CD dan vinyl.
Candei merilis album perdana mereka bekerja sama dengan Bahasa Ibu Records. Pemesanan CD dan vinyl album itu bisa dilakukan melalui situs web resmi perusahaan rekaman atau jaringan toko musik demajors.
Candei beranggotakan Fram Prasetyo (gitar akustik, vokal), Putra Kusuma (gitar akustik nilon), Syahlan Loebis (perkusi), Triwibowo S. P. (suling), dan Fajrin Ramadani (akordeon).
Grup yang memainkan musik folk dan Melayu itu berharap lagu-lagu dalam album perdana mereka dapat menyentuh hati pendengar dan menggugah kesadaran mengenai pentingnya tradisi dan identitas budaya.