Jakarta – Nama Jay-Z ditambahkan dalam gugatan perdata yang menuduh rapper tersebut dan Sean “Diddy” Combs memerkosa seorang perempuan berusia 13 tahun pada 2000.
Menurut laporan NBC News yang dikutip oleh Deadline pada Minggu (8/12), gugatan yang diajukan oleh Tony Buzbee yang berdomisili di Texas pada Oktober 2024 di Distrik Selatan New York, Amerika Serikat, semula hanya mencantumkan Combs sebagai tergugat.
Namun, Buzbee diwartakan telah mengajukan ulang gugatan pada Minggu (8/12) dengan menyertakan Jay-Z, yang memiliki nama lengkap Shawn Carter.
Penuduh diidentifikasi dengan nama Jane Doe dalam gugatan tersebut. Menurut gugatan, penyerangan diduga terjadi setelah penuduh diantar ke sebuah pesta seusai acara MTV Video Music Awards.
Dalam pernyataan yang diunggah di akun Roc Nation miliknya di Instagram, Jay-Z menuduh Buzbee melakukan pemerasan dalam apa yang dia sebut sebagai “surat tuntutan” dari pengacara tersebut.
“Tuduhan-tuduhan ini sangat keji sehingga saya mohon Anda untuk mengajukan tuntutan pidana, bukan perdata!! Siapa pun yang melakukan kejahatan seperti itu terhadap anak di bawah umur harus dikurung, tidakkah Anda setuju?” katanya.
Dia menuduh pengacara Buzbee sebagai pihak yang mengeksploitasi orang untuk kepentingan pribadi.
“Saya tidak tahu bagaimana Anda bisa menjadi manusia yang menyedihkan, Tuan Buzbee, tetapi saya jamin saya telah melihat orang-orang seperti Anda berkali-kali. Saya lebih dari siap untuk menghadapi orang-orang seperti Anda,” katanya.
Pada Oktober 2024, Buzbee berjanji untuk mengajukan beberapa kasus atas nama korban-korban Combs. Gugatan itu merupakan tambahan dari hampir 20 kasus perdata lain serta tuntutan pidana perdagangan seks yang sedang dihadapi oleh Combs.
Combs telah berulang kali membantah tuduhan-tuduhan terhadapnya.
Pada 27 November 2024, seorang hakim federal menolak permintaan barunya untuk dibebaskan dari Pusat Penahanan Metropolitan Kota New York sebelum persidangannya pada tahun 2025.
Combs ditangkap pada pertengahan September 2024 karena dituduh melakukan pemerasan, perdagangan seks, dan pengiriman terkait prostitusi yang bisa membuatnya dipenjara seumur hidup jika terbukti bersalah.
Rapper dan produser rekaman berusia 55 tahun itu akan menjalani persidangan mulai 5 Mei 2025.